Sabtu, 13 September 2014

My Best Friend,Is My Boyfriend ( Chapter 1)



































 Chapter 1
Cast : - Shin Min Min
          -Kim Taehyung
Support Cast : - Member Bangtan Boys
                          -Dan yang lain cari sendiri ne...
“Melupakan seseorang tidaklah segampang mencintai seseorang,maka dari itu aku sangatlah sulit untuk melupakanmu meskipun kita dipisahkan oleh jarak yang sangatlah jauh”
(****)

“Min Min-ah...Min Min –ah”
“Oh...n..ne”
“Gwenchanayo?”
“Ne gwenchana”
“Apa yang sedang kau pikirkan?”
“Ah eobseo”
“Jinjjayo?”
“Ne”
“Geurae, kalau begitu aku ingin melanjutkan main basket”
Pria itu.Pria yang baru saja membuyarkan lamunanku yang sedang memikirkannya.Pria yang sudah menjadi sahabat sejak aku kecil sampai sekarang.Aku tidak tahu mengapa aku bisa mengenalnya bahkan sampai sekarang. Kedua orang tuaku dan kedua orang tuanya sudah sangat dekat. Bahkan kedua orang tuaku menanggapnya sebagai anak mereka sendiri begitu juga denganku,kedua orang tuanya menganggapku sebagai anaknya juga.
Aku adalah anak tunggal,begitu juga dengannya,ia juga anak tunggal.Hobiku dan hobinya pun sama. Mendengarkan musik,menyanyi,bermain basket,dance.Bahkan aku sering sekali bermain basket dengannya,menyanyi dengannya,belajar dance dengannya.Setiap pulang sekolah,sabtu,minggu ia sering mengajakku untuk bermain basket.
Kim Taehyung. Itulah namanya. Kim Taehyung. Kadang aku memanggilnya dengan sebutan alien.Aku menyebutnya dengan sebutan alien karena tingkah lakunya yang tidak bisa diam seperti alien.Ia sering marah,cemberut  jika aku memanggilnya seperti itu.Tetapi,jika aku merayunya untuk tidak marah kepadaku,selalu aku wajib membelikannya sesuatau yang berbau makanan.
Meskipun ia memiliki tubuh yang kecil,tapi nafsu makannyalah yang sering membuatku jengkel.Yah..meskipun aku juga seperti itu.Aku mengenalnya sejak kecil,dan sampai sekarang.Ia sangatlah perhatian,baik,dan bahkan kadang aku menganggapnya sebagai kakak kandungku sendiri. Dan bahkan aku menganggapnya lebih dari seorang kakak. Saat duduk dibangku kelas 3 SMP aku baru menyadari bahwa aku mencintainya lebih dari seorang kakak,sahabat.
Aku memendam semua rasa ini sejak duduk dibangku kelas 3 SMP.Aku pernah merasakan yang namanya sakit hati. Saat duduk dibangku kelas 1 SMA ia mempunyai seorang yeojachingu.Aku akui yeoja itu lebih cantik,lebih pintar,dan bahkan lebih seksi dariku. Yeoja itu adalah maskot sekolahku di Senior High School .Banyak sekali namja yang mengejarnya.Sampai-sampai alien pun juga menyukainya. Tetapi,rasa sakit itu lama-kelamaan menghilang saat aku tahu bahwa mereka memutuskan hubungan mereka.
Aku bertanya padanya siapa yang memutuskan hubungan itu terlebih dahulu dan apa alasannya.Dengan entengnya ia menjawab.
“Aku yang memutuskannya,karena aku tidak suka dengan sifatnya yang terus menjadikanku seperti boneka”
“Apa maksutmu boneka?”
“Ia melarangku untuk berteman dengan seorang yeoja,dan bahkan dia menyuruhku untuk jauh darimu”
“Oh”
“Mwo? Hanya oh”
“Heem,lalu aku harus menjawabnya apa?”
“Ishh... kau ini”
“Kenapa kau tidak mengikuti perintahnya saja?”
“Dengar,meskipun dia seseorang yang aku cinta,aku sayang sampai kapanpun aku tidak mau jika ia menyuruhku untuk jauh dari orang yang sudah menjadi bagian dari hidupku”
“Bagian dari hidupmu?kenapa kau bisa berkata seperti itu? sedangkan aku hanya sebagai sahabatmu,dan jika dia memintamu untuk kembali menjalin hubungan denganmu lagi apa kau akan menerimanya kembali?”
“Ne,arraseo,kau hanya sebagai sahabatku,itu menurutmu,tapi menurutku kau adalah seseorang yang sudah mengisi hidupku lebih dari seorang sahabat,kau itu sudah aku anggap sebagai adik tersayangku,dan jika dia ingin kembali menjalin hubungan denganku,tentu aku akan menolaknya mentah-mentah,arraseo?”
“Ha..hanya adik?”
“Ne,kau adikku yang aku sayang”
“Keundae,bagaimana jika aku menyuruhmu untuk jauh dariku selamanya?”
“Kenapa kau bertanya seperti itu?apa kau ingin aku menjauh darimu sekarang?dan selamanya?”
“Ne,wae? Apa aku salah?”
“Alasannya apa kau menyuruhku untuk menjauh darimu?”
“Karena.....karena.... because....because you look like alien”
“Ya! Isshh,jika kau menyuruhku untuk menjauh darimu,aku akan terus mengusik,mengganggumu,mendekatimu selamanya”
“Keundae..”
“Sudahlah jangan berpikir yang tidak-tidak”
Percakapan itu..Percakapan saat aku sedang makan bersamanya.Aku tidak bisa melupakan semua percakapan itu.Ia bilang ia tidak ingin menjauh dariku selamanya meskipun aku yang menyruhnya untuk menjauh.Rasa ini semakin menjadi-jadi.Aku semakin sayang padanya.Meskipun aku sedikit sedih karena ia hanya menganggapku sebagai adiknya.Padahal aku ingin ia menganggapku lebih dari seorang adik layaknya aku menganggapnya lebih dari seorang kakak.
Aku sering sekali menangis meratapi semua kata-katanya yang sering sekali memanggilku,menyebutku dengan sebutan.
Annyeong adik tersayang”
Kadang dia sering mengeluarkan kata-kata yang menurutku bosan untuk didengarkan.
“Tetaplah menjadi adik yang sangat kusayang,jangan menjadi orang lain”
Rasanya tidak kuat sekali,berat sekali untuk menutup mulut ini untuk tidak mengatakan semua perasaan ini padanya. Rasanya ingin sekali aku mengatakan ini semua padanya.
“Min Min-ah...”
“Ah ne?”
“Kau ini sedang melamunkan apa?”
“Ah aniya,Apa kau masih ingin bermain basket?”
“Ah.. aniya,kajja traktir aku makan”
“Mwo? Kenapa harusa aku yang mentraktirmu?”
“Karena aku tidak membawa uang sekarang”
“Ishh jinjja...”
Aku dan Taehyung berjalan menuju cafe favoritku dengannya. Cafe itu bernama Cafetaria.Cafe yang sejak SMP menjadi tempat nongkrong favoritku dengannya.Banyak sekali kenangan dicafe ini. Aku tidak akan bisa melupakan semua kenangan itu.Menghabiskan waktu luangku bersamanya adalah hal terindah yang ada dihidupku.Aku lebih senang berjalan dengannya berdua dari pada harus berdiam diri dirumah seharian dan itu membuatku frustasi.
Setelah memesan makanan,alien mencari tempat duduk yang nyaman dan akhirnya ia menemukannya.Dan dengan lahap ia menghabiskan hotdog yang baru saja ia pesan sampai meninggalkan setengahnya.Tidak heran dan tidak kaget saat melihat caranya makan. Setelah menghabiskan hotdog,seperti biasa ia langsung memulai pembicaraannya.
“Sampai kapan kau terus sendiri?”
“Mwo? Apa maksutmu?”
“Selama aku menjadi sahabatmu,aku tidak pernah mendengarkan ceritamu tentang seorang namja yang kau suka,selalu saja aku yang bercerita tentang seorang yeoja yang aku suka”
“Ah itu...pribadiku dan kau tidak boleh tau”
“Ya! Wae? Kau harus menceritakannya padaku”
Aku hanya diam dan melahap hotdog pesananku.Tidak melanjutkan perbincangan itu.Alien,aku ingin sekali menceritakannya padamu,tetapi ini bukan saatnya untuk menceritakan semuanya. Mianhae.
Ia terus melototiku.Aku tidak takut dengannya.
“Aiiisshhh,ya! Ceritakanlah semuanya padaku”
“Aku tidak perlu menceritakannya padamu,kau akan tahu semuanya”
“Chankaman,berarti selama ini kau sedang mencintai seseorang?”
“Ne”
“Ya! Ceritakanlah”
“Andwae...kau pasti tahu”
“Ishh jinjjayo,geurae jika kau tidak ingin menceritakan semuanya”
Yah...seperti biasa jika aku tidak menuruti perintahnya.Ia akan meninggalkanku sendiri didalam cafe.
Ah..aku bosan dengan sikapnya yang masih seperti anak kecil.Tetapi,justru sikapnyalah yang sering membuatku merindukannya.Pernah ada suatu kejadian saat ia harus pergi meninggalkanku.Ketempat yang jauh dari Seoul. Appanya dipindahkan ke Eropa dan ia juga pindah sekolah. Kejadian itu terjadi saat aku duduk dibangku kelas 1 SMP. Appanya dipindahkan selama 3 tahun dan saat kelas 1 SMA  ia kembali keSeoul.
Aku sangat merindukannya.Rindu dengan sikapnya yang seperti anak kecil,rindu perhatiannya,rindu dengan suaranya,rindu dengan semua yang ada padanya. Entahlah kenapa aku bisa menjadi seperti ini. Mencintai seseorang yang menjadi temanku sejak aku kecil dan baru menyadari semua rasa itu saat duduk di bangku kelas 3 SMP. Aku ingat sekali kata-katanya.
“Melupakan seseorang tidaklah segampang mencintai seseorang,maka dari itu aku sangatlah sulit untuk melupakanmu meskipun kita dipisahkan oleh jarak yang sangatlah jauh”
Kalimat itu,kata-kata itu.
Ia sering sekali dapat membuat kalimat-kalimat yang dapat membuat hatiku luluh.
Aku keluar dari cafe dan berlari mengejarnya. Aku sudah kelihangan jejaknya.Aishhh dasar alien. Berapa panjang kakinya sampai-sampai aku tidak dapat mengejarnya. Aishh.Geurae terpaksa aku harus berjalan sendiri.
“Yo...yo...”
Sepertinya aku kenal dengan suara itu. Aku menoleh kearah belakang dan kudapati dirinya sedang menyenderkan tubuhnya ke tembok. Ia menyengir kearahku.Aku pun mendekatinya dan menjitaknya.Selalu saja ia membuatku khawatir.
“Aiishh jinjja,sakit..”
“Makan itu sakit,kajja kita pulang”
Aku menarik tangannya dan ia berjalan dibelakangku.
Aku dapat melihat dari arah kejauhan.Seorang yeoja yang pernah kukenal,dan pernah ada dalam kenangan hidupku. OMO!! Bukankah itu Park Jihye.Mantan kekasih alien. Sedang apa di disini bukankah di sudah pindah ke Amerika.
Aku pun langsung melihat kearah alien.Alien melihat kearahku dengan tatapan yang aneh.
“Wae?”
“Apakah kau melihat yeoja yang ada didepan sana?”
“Mwo?”
Ia pun melihat sekilah kearah yeoja itu.Setelah melihatnya ia langsung menarik tanganku untuk pergi dari tempatku dan tempatnya berdiri. Sepertinya yeoja itu melihat kearah kami.Sampai-sampai ia memanggil Taehyung.Tetapi,Teahyung tidak memperdulikan panggilan itu.Ia terus saja berjalan.Semakin cepat langkah itu,dan kini kami berlari sekuat mungkin.Yeoja itu mengejar kami.
“Aisshhh kenapa dia mengejar kita”
“YA! Kenapa kita harus berlari?” tanyaku
Dia pun langsung berhenti.
“Kau benar,kenapa kita berlari,aku tidak salah apa-apa padanya”
“Ishhh jinjja”
“Taehyung-ah”
Taehyung pun menoleh kearahnya.Ia menyuruhku agar aku tetap dibelakangnya.
“Taehyung-ah,bogoshipoyo”
Yeoja itu memeluknya. Ah pemandangan tak menyenangkan.Aku melihat Taehyung membalas pelukan yeoja itu.Sepertinya ia juga merindukan sesosok Jihye. Sedikit demi sedikit kuambil langkahku untuk pergi meninggalkan mereka berdua. Aku tidak ingin rasa sakit ini berkelanjutan nantinya.Lebih baik aku pergi saja
Entah apa yang mereka lakukan setelah berpelukan,karena aku tidak melihat mereka lagi.Mungkin Taehyung mencariku.Aku pergi kesuatu tempat yang menjadi tempat favorit keduaku dengannya. Taman kota.Aku dengannya sering sekali berkunjung ditaman kota. Aku pikir,aku lah yeoja pertama yang ia ajak ketaman kota ini.Tetapi sepertinya dugaanku salah.
Ia pernah mengajak mantan kekasihnya datang kesini.Dia pernah mengajakku,dan mengajak yeojachingunya ketaman kota ini. Yah mungkin kalian tahu apa artinya itu.Aku mematung melihat mereka berpacaran,bermesraan didepanku. Aku hanya bisa duduk mematung melihat mereka,meratapi nasib,menahan rasa sakit.
Entah berapa jam aku menghabiskan waktu luangku duduk di taman kota sampai-sampai waktu yang tadinya sore kini berganti malam.Kulihat jam yang menempel pergelangan tanganku.Sudah menunjukan pukul 7 malam. Dan sekarang saatnya makan malam.Aku harus cepat-cepat pergi dari taman kota ini.
Diperjalanan tiba-tiba ponselku berdering.Kulihat nama yang tertera di layar ponselku. Kim Taehyung. Rasanya malas sekaliuntuk mengangkat telpon darinya. Kubiarkan ponselku berdering.
Tak lama akhirnya aku sampai dirumah.Saat aku ingin memasuki pagar rumah.Tangan yang besar mencegahku unuk masuk kedalam rumah. Tangan alien.
“Kemana saja kau?kenapa kau meninggalkanku?”
Aku menatapnya sebentar. Ku singkirkan tangannya dari pagar rumahku.tetapi tangan itu kembali mencegahku untuk masuk kedalam rumah.
“Ya! Jawablah pertanyaanku,kemana saja kau pergi?”
Aku meliriknya kembali.
“Geuraeyo,jika kau tidak mau menjawabnya,dengarkan aku,aku ada berita baik untukmu,dan kau harus tau itu”
Aku pun menuruti perintahnya.Ia mengambil nafas sejenak setelah itu melanjutkan berbicaranya.
“Aku....dan Jihye.... berpacaran lagi,dan kau tahu aku sangat senang sekali”
MWO? BERPACARAN LAGI? Kenapa dia menerimanya? Apa kau tidak ingat perkataanmu Taehyung-ah.Kau mengatakan bahwa kau tidak akan pernah menjalin hubungan dengannya lagi.
Aku pun langsung melempar tangannya dengan kasar. Setelah itu mengunci pagar rumah setelah itu masuk kedalam rumah.Aku mendapati eomma dan appa yang sedang mempersiapkan makan malam.Aku hanya melihat kearah mereka setelah itu berlari menuju kamar dan menangis.
Kukeluarkan semua emosiku. Aku terus menangis.Eomma mencoba untuk masuk kedalam kamar.Tetapi,ia tidak bisa membukannya karena pintu kamar kukunci rapat-rapat.
“Chagiya,gwenchanayo? Kajja ceritalah pada eomma”
“Chagiya,kita makan malam dulu”
“Aniyo eomma aku tidak nafsu makan”
“Gwenchanayo?”
“Ne gwenchana”
“Apa kau menangis?”
“A..aniyo eomma”
“Geurae,jika kau ada masalah ceritalah pada eomma,arraseo?”
“Ne arraseo eomma”
Apa yang sudah kau lakukan padaku Taehyung-ah.Kau membuatku sakit yang ke sekian kalinya.Kenapa kau tega sekali padaku Taehyung-ah.Kau jahat alien...kau jahat...
(****)
Hari pun berganti. Sekolah.. ah malas sekali untuk meninggalkan kasur ini. Eomma sudah memanggilku sejak tadi. Ia berkata bahwa seseorang sudah menungguku.Aku yakin itu adalah alien. Rasa malas ini semakin bertambah.Aku menyuruh eomma untuk bilang ke seseorang itu berangkat terlebih dahulu.Dan sepertinya eomma benar-benar menurutiku.
Tiba-tiba ponselku berdering.Sebuah pesan dari seseorang.Dan itu adalah alien.Kunamai alien di kontak ponselku.
From : Alien
Ya! Kenapa kau menyuruhku untuk berangkat tanpamu.Keundae,itu juga lebih baik,karena aku tidak ingin Jihyeku menungguku disekolah.
Aish...... Jihyeku...
“Chagiya,ppali ppali sarapannya sudah siap”
“Eomma aku izin sekolah ne,badanku sakit semua”
“Jinjjayo,bolehkan eomma masuk?”
“Tidak usah eomma,kepalaku pusing aku membutuhkan istirahat lebih,jadi kau tidak usah masuk”
“Geurae,eomma akan mengizinkanmu untuk tidak masuk sekolah,beristirahatlah chagiya”
“Ne eomma,jika ada yang bertanya tentang mengapa aku tidak masuk katakan saja yang sebenarnya,dan jika ada yang ingin menjengukku katakan saja aku tidak ingin dijenguk dan tidak ingin diganggu karena aku butuh istirahat yang lebih”
“Geurae, arra,istirahatlah chagiya”
“Ne eomma”
Aku makin sayang dengan eomma,ia selalu menuruti semua yang aku mau.Begitu pun dengan appa,ia juga menuruti semua yang aku mau.Meskipun mereka menuruti itu semua,aku sering merasa tidak enak pada mereka.
Ah...akhirnya eomma membolehkanku untuk izin masuk sekolah.Dengan begini aku bisa menghilangkan rasa sakit ini.
Aku berjalan keluar kebalkon didepan kamar.Aku dapat melihat dari arah sebrang.Rumah yang begitu besar dengan cat berwarna krem. Rumah itu adlah rumah seorang namja yang baru saja kemarin membuatku sakit hati lagi dengan perkataannya.
Kapan kau mengerti semua perasaanku padamu Taehyung-ah. Mungkin kau tak akan pernah sadar dan tahu tentang perasaan ini.

Waktu pun berjalan dengan cepat.Jam yang menempel didinding kamarku menunjukan pukul  4 sore berarti seharusnya sekarang adalah jam pulang sekolah.Aku pun kembali keluar menuju balkon depan kamar. Kenapa ia belum muncul-muncul?
Tak lama ia terlihat.Dan aku dapat melihatnya. Aku cepat-cepat sembunyi saat ia melihat kearahku.
“Min Min-ah keluar lah”
Apa aku harus menurutinya.Ah aniya...
Ponselku berdering.Sebuah pesan darinya.
From: Alien
Jebal,keluarlah,aku ingin melihatmu
Ingin melihatku?
Aku pun berjalan masuk kedalam kamar dengan mengendap-endap.Setelah masuk didalam kamar aku berdiri dan berjalan keluar balkon.
“Annyeong”
Aku hanya diam melihatnya dengan tampang innocent.
“ Bisakah kau tidak berteriak?”
“Aniya,aku tidak bisa,gwenchanayo?”
“Kau bilang kau hanya ingin melihatku,dan sekarang kau sudah melihatkukan,geurae sekarang aku ingin beristirahat,jangan menggangguku”
“Ya!...Min Min-ah”
Aku berjalan masuk kedalam kamar.Mengacuhkan semua panggilannya. Menutup pintu balkon kamar setelah itu merebahkan tubuhku.
Eomma kembali memanggil namaku.
“Chagiya,Taehyung ingin bertemu denganmu”
“Aku tidak ingin diganggu dengan siapa pun eomma”
“Ayolah sayang”
“Aniya eomma,suruh dia pulang”
“Keundae..”
“Eomma,jebal”
“Geurae”
Mianhae Taehyung-ah aku hanya tidak ingin melihatmu,cukup tadi saja aku melihatmu.Ponselku berdering kembali. Pesan masuk darinya lagi.
From : Alien
Beristirahatlah,dan aku harap nanti malam kau bisa datang menemuiku dicafe favorit kita
To : Alien
Mianhae,aku tidak bisa aku harus istirahat yang lebih
From : Alien
Kau marah padaku?
To : Alien
Marah? Kenapa aku harus marah padamu tanpa alasan yang tepat?
From : Alien
Mungkin saja kau marah padaku
To : Alien
Aniya,aku tidak marah padamu,sudahlah aku ingin istirahat,jangan kau ganggu aku
From : Alien
Jika kau tidak marah padaku buktikan padaku,dengan kau datang menemuiku didepan rumah
To :Alien
Ya! Aku perlu istirahat
From : Alien
Jebal, hanya beberapa menit saja
Ishhh anak ini benar-benar menyebalkan.
(***)
Waktu pun berganti malam. Aku ingin sekali jalan-jalan keluar. Geurae aku harus keluar rumah.Aku tidak boleh menyerah seperti ini. Aku harus melawan semua rasa sakit ini.Aku tidak boleh menyerah begitu saja.
Ku ambil jaket tebalku.Keluar dari kamar.Kudapati eomma dan appa yang sedang menonton acara favorit mereka.
“Eomma aku pergi dulu”
“Chagiya,kau harus istirahat”
“Aku sudah membaik eomma,aku harus keluar menghirup udara segar”
“Geurae,tapi jangan malam-malam ne”
“Ne eomma”
Aku pun keluar dari rumah. Baru saja menutup pagar rumah aku tersontak kaget saat membalikan badan. Alien sudah berdiri dibelakangku. Ia tersenyum padaku. Aku meninggalkannya.Ia mengikuti dari belakang.Ia terus mengomel.Kupasang headset ke telingaku dan kukeraskan volumenya.Dan kini aku tidak dapat mendengarkan suaranya lagi.
Tiba-tiba ia mengagetkanku dengan berdiri didepanku. Aku sangat kaget. Ia melepaskan kedua headset yang terpasang ditelingaku.Terlihat dari tampangnya,ia sangat marah dan kesal dengan sikapku selama ini. Dengan sikapku yang begini saja kau marah.Kau tidak patas marah padaku karena sikapku,yang pantas marah adalah aku.
Aku yang lebih pantas marah padamu.Kau sudah berulangkali membuatku sakit. Dan kini aku lebih sakit,lebih marah padamu.Entah kenapa aku tidak bisa benci padamu.Aku tidak bisa membencimu.Mungkin karena aku sudah terlalu sayang padamu sampai-sampai aku tidak bisa membencimu sedikit pun.
Ia masih berdiri didepanku.Kuraih headsetku kembali. Dan setelah itu kupasangkan kembali ketelingaku setelah itu berjalan kembali.Ia terus menggerutu dan aku hanya melihat kearahnya sekilas seterlah itu kembali mendengarkan musik.
Ia menarik tanganku sampai aku berbalik kearahnya.Ia melepaskan kedua headsetku.Taehyung meraih tanganku. Sepertinya ia ingin berbicara serius kepadaku.
“Kau harus mendengarkanku”
“Min Min-ah aku ingin sekali menceritakan semua ini padamu,semua perasaanku,semua cerita yang sudah lama sekali kupendam”
Menceritakan apa? Perasaan apa? Apa perasaan itu sama seperti semua yang aku rasakan padamu? Lanjutkan Taehyung-ah lanjutkan


To Be Continue........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar